Tunda Sarapan Mampu Turunkan Gula Darah

Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa menunda waktu sarapan dapat membantu menurunkan lonjakan gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Penelitian ini memberikan perspektif baru terhadap strategi pengelolaan gula darah secara non-obat.

Penelitian dilakukan di Australia terhadap 14 orang dewasa penderita diabetes tipe 2 selama enam minggu. Peserta diminta sarapan pada tiga waktu berbeda, yakni pukul 07.00, 09.30, dan 12.00. Hasilnya, sarapan yang dilakukan pada pukul 09.30 dan 12.00 menunjukkan penurunan signifikan dalam lonjakan gula darah setelah makan.

Penurunan indeks lonjakan gula darah (incremental area under the curve/iAUC) tercatat mencapai 57 mmol/L×2 jam untuk jam 09.30 dan 41 mmol/L×2 jam untuk jam 12.00, dibandingkan dengan sarapan pukul 07.00. Temuan ini menunjukkan bahwa menggeser waktu makan pagi dapat membantu tubuh mengelola gula darah lebih stabil.

Peneliti menduga bahwa manfaat ini berasal dari efek menghindari “dawn phenomenon”, yaitu kondisi alami saat kadar gula darah meningkat pada pagi hari akibat lonjakan hormon kortisol. Dengan menunda sarapan, tubuh melewati periode fluktuasi tersebut, sehingga respons glukosa setelah makan menjadi lebih rendah.

Selain itu, peserta juga diminta untuk berjalan kaki selama 20 menit setelah sarapan. Namun, aktivitas ini hanya memberikan manfaat kecil dalam menurunkan kadar gula darah, terutama pada kelompok yang sarapan pukul 09.30. Efeknya bahkan cenderung tidak signifikan secara statistik.

Meski hasil penelitian ini menjanjikan, para ahli menekankan bahwa strategi menunda sarapan sebaiknya tidak dilakukan sembarangan, terutama bagi penderita diabetes yang mengonsumsi obat. Pendampingan medis tetap diperlukan agar pola makan tetap aman dan efektif sesuai kondisi masing-masing pasien.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews, dan menjadi bagian dari upaya mencari solusi non-farmakologis dalam pengelolaan diabetes tipe 2.

  • Waktu sarapan lebih siang (09.30–12.00) terbukti menurunkan lonjakan gula darah.
  • Fenomena “dawn phenomenon” disebut sebagai penyebab utama lonjakan gula pagi hari.
  • Jalan kaki setelah sarapan memberikan dampak kecil terhadap kontrol gula darah.
  • Pendampingan medis tetap disarankan bagi penderita diabetes yang ingin mengubah pola makan.