Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, Yasmine Ramadhana, mengungkapkan bahwa jumlah peserta yang menunggak iuran BPJS Kesehatan di Medan mencapai 460 ribu orang hingga Februari 2025.
“Saat ini, total peserta yang menunggak di Medan sekitar 460 ribu jiwa,” ujar Yasmine dalam keterangannya.
Ia menjelaskan bahwa meskipun cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan di Medan telah mencapai 99 persen, tingkat keaktifan pembayaran iuran masih berada di angka 79 persen. Artinya, sekitar 20 persen peserta masih menunggak pembayaran iuran.
“Walaupun cakupan peserta sudah mencapai 99 persen, tingkat keaktifan pembayaran baru sekitar 79 persen. Artinya, masih ada sekitar 20 persen peserta yang belum melunasi iuran mereka,” jelasnya.
Yasmine menambahkan bahwa peserta yang menunggak berasal dari berbagai kategori kepesertaan, mulai dari kelas 1, kelas 2, hingga kelas 3, dengan jumlah tunggakan yang bervariasi. Mayoritas peserta yang mengalami tunggakan berasal dari golongan ekonomi kurang mampu.
“Tunggakan ini terjadi di semua kelas kepesertaan, baik kelas 1, kelas 2, maupun kelas 3, dengan jumlah yang bervariasi. Namun, sebagian besar peserta yang menunggak berasal dari kelompok masyarakat dengan ekonomi yang kurang mampu,” ungkapnya.
Meskipun terdapat tunggakan, warga Kota Medan yang memiliki e-KTP tetap dapat mengakses layanan kesehatan BPJS Kesehatan berkat program Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB). Program ini memungkinkan peserta untuk tetap mendapatkan pelayanan medis meskipun memiliki tunggakan iuran.
“Dengan adanya program UHC JKMB ini, banyak peserta yang merasa tidak masalah jika tidak membayar tunggakan. Mereka berkeyakinan bahwa meskipun memiliki tunggakan, mereka tetap dapat berobat dan mendapatkan layanan kesehatan,” pungkas Yasmine.
Ke depan, BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembayaran iuran secara rutin guna menjaga keberlangsungan layanan kesehatan yang optimal bagi seluruh peserta.
