Prabowo Ingin Temui Tokoh ‘Indonesia Gelap’: Saya Mau Dialog

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan keinginannya untuk berdialog langsung dengan para tokoh atau kelompok masyarakat yang selama ini menyuarakan kritik terkait kondisi negara, termasuk narasi ‘Indonesia Gelap’ hingga seruan ‘kabur aja dulu’ yang sempat ramai di media sosial.

Namun, Prabowo menekankan bahwa ia lebih memilih dialog tersebut dilakukan secara tertutup demi menciptakan ruang diskusi yang lebih konstruktif.

“Saya juga ingin berdialog. Saya ingin bertemu dengan siapa saja. Mari kita bahas bersama. Tapi mungkin tidak perlu di depan publik. Tokoh-tokoh yang bilang Indonesia gelap, ayo kita bicara,” ujar Prabowo.

Ia menyayangkan narasi pesimistis yang berkembang, dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi ketimbang saling menyalahkan.

“Kalau memang ada yang merasa Indonesia gelap, mari kita kerja sama supaya Indonesia tidak gelap. Jangan malah kabur. Lalu bilang Jokowi salah, Prabowo goblok. Itu tidak menyelesaikan masalah,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menyampaikan optimisme terhadap kondisi Indonesia di tengah tantangan ekonomi global, terutama setelah Amerika Serikat menerapkan tarif resiprokal terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Menurutnya, Indonesia sudah teruji menghadapi berbagai krisis, mulai dari tahun 1968, krisis moneter 1998, krisis ekonomi global 2008, hingga pandemi COVID-19 pada 2020. Semua itu dapat dilalui karena adanya kerukunan nasional.

“Kita sudah sering menghadapi krisis, dan kita bisa atasi. Tapi kuncinya adalah kerukunan,” tegasnya.

Prabowo juga menanggapi kritik terhadap program unggulannya, yakni makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia. Ia menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi gizi anak-anak di pedesaan yang mengalami stunting akibat kekurangan asupan nutrisi.

“Kalau saya ingin memberi makan anak-anak yang lapar, apa salahnya?” kata Prabowo.

Ia menceritakan pengalamannya saat berkampanye ke berbagai desa, di mana ia menemui banyak anak yang mengalami pertumbuhan tidak normal karena stunting.

“Saya tanya umur anak ini berapa? Dibilang 10 tahun, tapi badannya seperti anak 5 tahun. Ini kenyataan yang harus kita atasi. Berapa persen anak-anak kita yang seperti ini? Apa yang harus kita lakukan?” ujarnya dengan nada prihatin.

Prabowo menegaskan bahwa perhatian terhadap masalah gizi adalah bentuk kepedulian terhadap masa depan bangsa, dan ia berharap semua pihak dapat memberikan dukungan alih-alih hanya mengkritik tanpa solusi.