Geger Rusia Mau Bangun Pangkalan Udara di Papua RI

Pemerintah Indonesia secara tegas membantah laporan yang menyebut Rusia telah mengajukan permintaan untuk membangun atau menggunakan pangkalan udara di Papua. Laporan tersebut berasal dari situs pertahanan Janes, yang mengklaim bahwa Rusia mengajukan permintaan resmi untuk menempatkan pesawat militernya di Pangkalan Udara Manuhua, Biak Numfor, Papua, setelah pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu pada Februari 2025.​

Juru Bicara Kementerian Pertahanan RI, Frega Wenas, membantah laporan tersebut dengan tegas, menyatakan bahwa informasi itu tidak benar. Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Soemirat, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima informasi terkait permintaan tersebut.​

Di Australia, laporan ini memicu kekhawatiran, mengingat lokasi Biak yang strategis, sekitar 1.200 km dari Darwin, tempat pangkalan militer Australia dan kehadiran pasukan AS. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyatakan bahwa pemerintahnya sedang mencari klarifikasi dari Indonesia mengenai laporan tersebut dan menegaskan bahwa Australia menentang kehadiran militer Rusia di kawasan tersebut.​

Meskipun Indonesia dan Rusia telah menjalin kerja sama militer, termasuk latihan bersama dan rencana pembangunan infrastruktur, Indonesia tetap berpegang pada prinsip politik luar negeri yang bebas aktif dan menolak kehadiran pangkalan militer asing di wilayahnya.