Sepanjang bulan Mei 2025, Provinsi Jawa Barat mengalami aktivitas geofisika dan atmosfer yang signifikan, dengan ratusan gempa bumi dan lebih dari satu juta sambaran petir tercatat di wilayah tersebut.
Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jawa Barat mencatat lebih dari satu juta sambaran petir selama Mei 2025. Puncak aktivitas petir terjadi pada 6 Mei, dengan 113.538 sambaran dalam satu hari, sementara jumlah terendah tercatat pada 30 Mei dengan 11.246 sambaran. Fenomena ini menunjukkan tingginya aktivitas konvektif di wilayah tersebut selama periode tersebut.
Selain aktivitas petir yang intens, Jawa Barat juga mengalami ratusan gempa bumi sepanjang Mei 2025. Sebagian besar gempa tersebut memiliki magnitudo rendah dan tidak dirasakan oleh masyarakat. Misalnya, pada 31 Mei, terjadi gempa dengan magnitudo 1,9 di Kabupaten Bandung, dan pada 30 Mei, gempa dengan magnitudo 2,4 terjadi di lepas pantai Kabupaten Pangandaran. Kedalaman gempa-gempa ini umumnya dangkal, sekitar 6 hingga 10 kilometer.
Kombinasi antara tingginya aktivitas petir dan frekuensi gempa bumi di Jawa Barat selama Mei 2025 menyoroti pentingnya pemantauan dan kesiapsiagaan terhadap fenomena geofisika dan cuaca ekstrem. BMKG terus memantau kondisi ini dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta mengikuti informasi resmi terkait perkembangan cuaca dan aktivitas seismik di wilayah mereka.
Dengan meningkatnya kejadian alam seperti ini, penting bagi warga Jawa Barat dan sekitarnya untuk selalu memperhatikan informasi dari BMKG dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat fenomena alam tersebut.