Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024 menyisakan pekerjaan rumah besar bagi pemerintah. Dari total 247.477 formasi yang dibuka, tercatat hanya sekitar 72 persen formasi yang berhasil terisi. Artinya, sekitar 68.000 lowongan CPNS tidak diminati atau tidak terisi oleh pelamar.
Kondisi ini disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakhrulloh, yang menyebut bahwa angka formasi kosong tersebut harus menjadi perhatian serius semua pihak terkait.
“Ini menjadi catatan penting bahwa dalam proses seleksi CPNS, penempatan formasi harus lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan maupun minat pelamar,” ujar Zudan.
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan banyak formasi tidak terisi. Beberapa di antaranya adalah penempatan yang tidak diminati, persyaratan formasi yang terlalu spesifik, hingga ketimpangan antara kebutuhan instansi dan latar belakang pendidikan pelamar.
Zudan juga menyatakan bahwa hasil ini akan menjadi bahan evaluasi dalam perencanaan rekrutmen CPNS tahun berikutnya. Pemerintah akan mempertimbangkan penyesuaian formasi, revisi kualifikasi yang dibutuhkan, serta perbaikan strategi sosialisasi agar pelamar lebih memahami peluang yang tersedia.
“Kita harus pastikan formasi yang dibuka benar-benar sesuai dengan kebutuhan instansi dan realistis dengan kondisi pelamar yang ada di masyarakat,” imbuhnya.
Hingga kini, belum dijelaskan secara rinci instansi atau daerah mana saja yang memiliki tingkat kekosongan formasi tertinggi. Namun evaluasi menyeluruh tengah dilakukan bersama Kementerian PAN-RB dan instansi terkait untuk merumuskan kebijakan perekrutan yang lebih efektif ke depannya.