Mappanre Ri Tasi’e: Tukar Sampah Jadi Sembako, Wujud Cinta Budaya dan Lingkungan di Tanah Bumbu

Facebook
Twitter
WhatsApp

Semarak budaya berpadu dengan semangat kepedulian lingkungan dalam gelaran Pesona Budaya Mappanre Ri Tasi’e di Kabupaten Tanah Bumbu. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian warga adalah aksi Tukar Sampah Anorganik Terpilah dengan Sembako, yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanah Bumbu pada Minggu (11/5/2025), bertempat di halaman Kantor Kecamatan Kusan Hilir.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian puncak acara budaya sekaligus implementasi program nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mewujudkan Indonesia Bersih. Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam mengelola dan mengurangi sampah dari sumbernya.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Peningkatan Kapasitas DLH Tanah Bumbu, Indah Maya Suryanti, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan misi kelima Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, yang menekankan pentingnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

“Program ini mendukung misi kepala daerah dalam pengelolaan limbah dan sampah secara partisipatif. Kami berharap masyarakat bisa semakin peduli dan aktif memilah sampah dari rumah,” ujar Indah Maya.

Tidak berhenti di Kusan Hilir, program ini dirancang untuk berlanjut ke seluruh kecamatan dengan menggandeng berbagai pihak. Dalam pelaksanaannya, DLH bekerja sama dengan mitra dari sektor swasta seperti BSI Bang Julpikar’s, serta perusahaan lain seperti PT BIB, PT PPA, PT TIA, PT Anugerah Energi Kalimantan.

Lebih dari sekadar menukar sampah dengan kebutuhan pokok, kegiatan ini juga menjadi sarana edukatif. DLH melibatkan elemen masyarakat dan instansi terkait, termasuk kelompok kerja lingkungan desa, program pencegahan stunting, PHBS, Germas, dan Posyandu. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai ekonomis sampah anorganik dan pentingnya pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga.

Beragam sembako seperti beras, minyak goreng, gula, mie instan, sarden, tepung, hingga aneka bumbu dapur disediakan sebagai bentuk apresiasi kepada warga yang menukarkan sampah sesuai kriteria jenis dan berat yang telah ditentukan. Sampah yang diterima meliputi botol dan gelas plastik, kardus, kaleng, hingga besi.

Tak hanya diikuti warga sekitar, kegiatan ini juga melibatkan berbagai komunitas peduli lingkungan, termasuk peserta Aksi Clean Youth Movement yang tengah beraktivitas di pesisir Pantai Pagatan. Di antara mereka hadir perwakilan dari Forum Anak Daerah Tanah Bumbu, Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih, Duta Lingkungan Hidup/Green Youth Movement, serta Pokdarwis setempat.

Dengan jumlah peserta mencapai 245 orang, kegiatan ini sukses mengumpulkan 2,203 ton sampah anorganik yang langsung dipilah sesuai kategorinya. Ini menjadi bukti konkret bahwa pelibatan masyarakat secara aktif dalam pengelolaan lingkungan mampu menghasilkan dampak nyata.

DLH Tanah Bumbu berharap program ini tidak hanya menjadi kegiatan tahunan seremonial, tetapi dapat menginspirasi pembentukan Bank Sampah Unit (BSU) di setiap desa, sebagai langkah awal menuju sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Artikel Pilihan